Prosedur Audit Subtantif Saldo Piutang Usaha
Sahabat Akuntansi setelah sebelumnya Saya membahas tentang PROSEDUR AUDIT SUBTANTIF SALDO KAS DAN BANK, hari ini Saya akan lanjutkan dengan prosedur audit subtantif untuk saldo piutang usaha atau piutang dagang yang digunakan oleh Auditor Eksternal. Dengan artikel ini, harapan Saya sahabat akuntansi bisa lebih mengerti lagi tentang audit. Tidak panjang lebar berikut akan Saya bahas prosedur audit untuk saldo piutang usaha.
Tujuan Audit saldo Piutang Usaha atau Piutang Dagang yaitu :
- Piutang yang tercatat merupakan jumlah piutang yang benar-benar ada dan menjadi hak perusahaan dan tidak terdapat piutang yang fiktif, maupun yang tidak tercatat pada tanggal neraca.
- Pisah batas (cut-off) pengiriman/penjualan telah dilakukan dengan memuaskan.
- Penyisihan piutang yang diragukan telah ditetapkan secara memadai.
- Piutang yang dijadikan sebagai jaminan atau yang didiskontokan telah diidentifikasikan untuk diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan serta ketepatan penyajian dan klasifikasi piutang dalam neraca.
Prosedur Audit yang dilakukan adalah :
Bandingkan piutang dagang, penyisihan piutang
ragu-ragu dan ratio-ratio berikut pada akhir tahun dengan informasi yang
sebanding periode sebelumnya atau dengan anggaran (jika dapat diandalkan), dan
dapatkan penjelasan-penjelasan untuk fluktuasi yang penting
Jumlah dari penjualan
dalam piutang;
Ratio terhadap penjualan
yaitu Retur penjualan dan Potongan tunai;
Ratio biaya piutang
ragu-ragu terhadap piutang;
Ratio-ratio lain untuk
biaya operasi yang diharapkan bervariasi dengan penjualan dan piutang.
Minta daftar umur piutang pada tanggal
neraca. Lakukan footing (penjumlahan kebawah) atas daftar
tersebut. Bandingkan jumlah yang
terdapat dalam daftar dengan saldo buku besar dan buku besar tambahan.
Tentukan apakah saldo individu yang terdapat
dalam daftar telah dianalisa dengan benar (misalnya alokasi pembagian umur
piutang) dengan jalan mengkaitkannya kepada bukti-bukti pendukung (misalnya faktur
penjualan dan sebagainya).
Untuk pos-pos piutang yang material, dapatkan
daftar seperti dibawah ini :
Sifat dari perkiraan, syarat pembayaran termasuk
bunga, tingkat bunga dan sebagainya;
Saldo pada awal tahun
termasuk piutang bunga;
Penambahan selama tahun
berjalan;
Pendapat yang diterima
dimuka selama tahun berjalan;
Saldo pada akhir tahun
termasuk piutang bunga.
Lakukan investigasi atas
piutang yang bersaldo kredit dan pertimbangkan apakah terdapat kemungkinan
adanya penjualan yang tidak tercatat atau memerlukan pengklasifikasian kembali.
Kirimkan konfirmasi atas
piutang masing-masing langganan yang telah dipilih
Apabila jawaban
konfirmasi yang diterima kurang dari 50% dari permintaan konfirmasi, minta
bantuan perusahaan untuk memperoleh jawaban tersebut.
Telaah kewajaran
penyisihan piutang yang diragukan pada tanggal neraca dengan manajer bagian
kredit dan penagihan atau pejabat lain yang berwenang.
Sehubungan dengan
piutang yang telah jatuh tempo, periksa korespondensi dengan langganan dan data
lainnya dalam arsip kredit mengenai prospek dapat tidaknya piutang itu ditagih.
Lakukan investigasi
mengenai sifat dan asal saldo individu masing-masing piutang yang besar tidak
sering terjadi. Jika memungkinkan,
dapatkan informasi sehubungan dengan keadaan keuangan masing-masing langganan
yang bersangkutan.
Pilih seluruh saldo
piutang yang material yang dihapuskan, dan
:
Lihat apakah saldo yang
dihapuskan tersebut telah disetujui oleh yang berwenang dan terdapat kontrol
terhadap kemungkinan penagihan piutang tersebut dikemudian hari;
Perhatikan
dokumen-dokumen yang mendukung piutang-piutang yang dihapuskan tersebut untuk
tujuan fiskal;
Pastikan bahwa
pembebanan penghapusan piutang yang diragukan telah dilakukan dengan benar.
Jika syarat-syarat
penjualan atau pembayaran menyebutkan terdapatnya pendapatan bunga atas saldo
individu masing-masing piutang, pastikan bahwa pendapatan bunga tersebut telah
dihitung dan dicatat dengan benar.
Periksa
dokumen-dokumen/data-data akuntansi berikut untuk beberapa hari sebelum dan
sesudah tanggal neraca :
Bukti-bukti pengiriman
barang dan faktur penjualan yang bersangkutan;
Catatan-catatan mengenai
pengembalian dan klaim langganan-langganan atau kredit memo perusahaan;
Catatan dan arsip
dokumen-dokumen yang tersebut di atas yang tidak dapat dicocokkan satu dengan
lainnya.
Jika terdapat piutang
dagang perusahaan dalam bentuk valuta asing, periksa apakah penjabaran kurs
tersebut telah dilakukan dengan benar.
Tentukan dengan jalan
menelaah perjanjian hutang, rapat umum pemegang saham, jawaban-jawaban
konfirmasi yang bersangkutan, dan data-data/dokumen-dokumen pendukung lainnya
jika terdapat kemungkinan bahwa piutang tersebut telah dijaminkan atau
didiskontokan.
Susun jurnal koreksi dan
kertas kerja serta kesimpulan hasil audit.
Demikian prosedur-prosedur audit untuk saldo piutang usaha atau piutang dagang yang biasanya digunakan oleh Auditor Eksternal untuk memastikan kebenaran dan kewajaran saldo tersebut, semoga artikel ini bermanfaat bagi sahabat akuntansi dan apabila ada kesalahan kata atau kekurangan informasi mohon dimaafkan, Terima Kasih.
Posting Komentar untuk "Prosedur Audit Subtantif Saldo Piutang Usaha"
Terima Kasih buat Komentar yang diberikan.